Sabtu, 21 April 2012

Rayuan Setan Dalam Pacaran

Para pembaca yang budiman,
ketika seseorang beranjak
... dewasa, muncullah benih di
dalam jiwa untuk mencintai lawan
jenisnya. Ini merupakan fitrah
(insting) yang diberikan oleh Allah
kepada manusia. Allah ta’ala
berfirman yang artinya, “Dijadikan
indah pada (pandangan) manusia
kecintaan terhadap perkara yang
dinginkannya berupa wanita-
wanita, anak-anak, harta yang
banyak dari jenis emas, perak,
kuda pilihan, binatang-binatang
ternak dan sawah ladang. Itulah
kesenagan hidup di dunia. Dan di
sisi Allahlah tempat kembali yang
baik.” (QS. Ali Imran: 14)

Adab Bergaul Antara Lawan Jenis

Islam adalah agama yang
sempurna, di dalamnya diatur
seluk-beluk kehidupan manusia,
bagaimana pergaulan antara
lawan jenis. Di antara adab
bergaul antara lawan jenis
sebagaimana yang telah diajarkan
oleh agama kita adalah:

1. Menundukkan pandangan
terhadap lawan jenis

Allah berfirman yang artinya,
“Katakanlah kepada laki-laki
beriman: Hendahlah mereka
menundukkan pandangannya
dan memelihara
kemaluannya.” (QS. an-Nur: 30).
Allah juga berfirman yang
artinya,”Dan katakalah kepada
wanita beriman: Hendaklah
mereka menundukkan
pandangannya dan memelihara
kemaluannya.” (QS. an-Nur: 31)

2. Tidak berdua-duaan

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda, “Janganlah
seorang laki-laki berdua-duaan
(kholwat) dengan wanita kecuali
bersama mahromnya.” (HR.
Bukhari & Muslim)

3. Tidak menyentuh lawan jenis

Di dalam sebuah hadits, Aisyah
radhiyallahu ‘anha berkata,
“Demi Allah, tangan Rasulullah
tidak pernah menyentuh tangan
wanita sama sekali meskipun saat
membaiat (janji setia kepada
pemimpin).” (HR. Bukhari). Hal ini
karena menyentuh lawan jenis
yang bukan mahromnya
merupakan salah satu perkara
yang diharamkan di dalam Islam.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda, “Seandainya
kepala seseorang ditusuk dengan
jarum besi, (itu) masih lebih baik
daripada menyentuh wanita yang
tidak halal baginya.” (HR.
Thabrani dengan sanad hasan)

Jika memandang saja terlarang,
tentu bersentuhan lebih terlarang
karena godaannya tentu jauh
lebih besar.

Salah Kaprah Dalam Bercinta

Tatkala adab-adab bergaul antara
lawan jenis mulai pudar, luapan
cinta yang bergolak dalam hati
manusia pun menjadi tidak
terkontrol lagi. Akhirnya, setan
berhasil menjerat para remaja
dalam ikatan maut yang dikenal
dengan “pacaran“. Allah telah
mengharamkan berbagai aktifitas
yang dapat mengantarkan ke
dalam perzinaan. Sebagaimana
Allah berfirman yang artinya,
“Dan janganlah kamu mendekati
zina, sesugguhnya zina itu adalah
suatu perbuatan yang keji dan
suatu jalan yang buruk.” (QS. al-
Isra’: 32). Lalu pintu apakah yang
paling lebar dan paling dekat
dengan ruang perzinaan melebihi
pintu pacaran?!!

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda, “Sesungguhnya
Allah menetapkan untuk anak
adam bagiannya dari zina, yang
pasti akan mengenainya. Zina
mata adalah dengan
memandang, zina lisan adalah
dengan berbicara, sedangkan jiwa
berkeinginan dan berangan-
angan, lalu farji (kemaluan) yang
akan membenarkan atau
mendustakannya.” (HR. Bukhari &
Muslim). Kalaulah kita ibaratkan
zina adalah sebuah ruangan yang
memiliki banyak pintu yang
berlapis-lapis, maka orang yang
berpacaran adalah orang yang
telah memiliki semua kuncinya.
Kapan saja ia bisa masuk.
Bukankah saat berpacaran ia
tidak lepas dari zina mata dengan
bebas memandang? Bukankah
dengan pacaran ia sering
melembut-lembutkan suara di
hadapan pacarnya? Bukankah
orang yang berpacaran
senantiasa memikirkan dan
membayangkan keadaan
pacarnya? Maka farjinya pun
akan segera mengikutinya.
Akhirnya penyesalan tinggallah
penyesalan. Waktu tidaklah bisa
dirayu untuk bisa kembali
sehingga dirinya menjadi sosok
yang masih suci dan belum
ternodai. Setan pun bergembira
atas keberhasilan usahanya….

Iblis, Sang Penyesat Ulung

Tentunya akan sulit bagi Iblis dan
bala tentaranya untuk
menggelincirkan sebagian orang
sampai terjatuh ke dalam jurang
pacaran gaya cipika-cipiki atau
yang semodel dengan itu. Akan
tetapi yang perlu kita ingat,
bahwasanya Iblis telah
bersumpah di hadapan Allah
untuk menyesatkan semua
manusia. Iblis berkata, “Demi
kekuasaan-Mu, aku akan
menyesatkan mereka
semuanya.” (QS. Shaad: 82).
Termasuk di antara alat yang
digunakan Iblis untuk
menyesatkan manusia adalah
wanita. Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam
bersabda,”Tidaklah aku
tinggalkan setelahku fitnah (ujian)
yang lebih berbahaya bagi laki-
laki daripada wanita.” (HR.
Bukhari & Muslim). Kalaulah Iblis
tidak berhasil merusak agama
seseorang dengan
menjerumuskan mereka ke dalam
gaya pacaran cipika-cipiki,
mungkin cukuplah bagi Iblis
untuk bisa tertawa dengan
membuat mereka berpacaran
lewat telepon, SMS atau yang
lainnya. Yang cukup
menyedihkan, terkadang gaya
pacaran seperti ini dibungkus
dengan agama seperti dengan
pura-pura bertanya tentang
masalah agama kepada lawan
jenisnya, miss called atau SMS
pacarnya untuk bangun shalat
tahajud dan lain-lain

0 komentar:

:a: :b: :c: :d: :e: :f: :g: :h: :i: :j: :k: :l: :m: :n:

Posting Komentar

About Me