Sabtu, 26 Mei 2012

Fenomena Lady Gaga, Zionisme Budaya, dan Tanda-tanda munculnya Dajjal


Belum lepas cobaan yang mendera umat atas kedatangan Ratu Penghina Nabi, Irshad Manji, kini umat muslim kembali akan dicoba. Tanggal 3 Juni nanti, diva Pop asal Amerika, Lady Gaga, berencana menggelar konsernya di Gelora Bung Karno, Jakarta. Penolakan demi penolakan pun kemudian lahir dari berbagai kelompok Islam merespon aksi nekat Lady Gaga tersebut.
Di Jakarta, misalnya, sekelompok Umat Islam dari Gerakan Umat Anti Maksiat (GUMAM) jauh-jauh hari sudah menggelar aksi demonstrasi di Bunderan HI, Jakarta. M Ihsan Sofyan selaku Koordinator GUMAM menilai Lady Gaga adalah Robot Illuminati. Assesoris penampilan Gaga dalam setiap konsernya, secara vulgar menonjolkan lambang illuminati dan paganisme. FPI juga berpendapat sama. Mereka meminta pihak berwenang untuk ikut mencekal kedatangan Lady Gaga. FPI menilai, baik lirik maupun tampilan Lady Gaga sangat bertentangan dengan ajaran Islam. Jadi persoalan penolakan lady Gaga tidak semata-mata faktor erostisme semata, tapi yang lebih penting daripada itu adalah persoalan akidah.
Bahkan, KH. Kholil Ridwan selaku Ketua MUI Bidang Seni dan Budaya secara tegas mengatakan bahwa membeli tiket Lady Gaga adalah haram. Pimpinan Ponpes Husnayain itu menghimbau agar tiket yang sudah dibeli agar dikembalikan. “Tiket itu harus dikembalikan karena hukumnya haram. Dangdut yang budaya lokal aja haram. Yang jual tiket dan pembeli tiket juga dosa,” katanya kepada Eramuslim.com Sabtu, (17/3) dalam kapasitas pribadi selaku Ketua MUI Bidang Seni dan Budaya.
Siapakah Lady Gaga?
Mungkin umat bertanya-tanya siapakah sosok Lady Gaga? Mengapa terjadi pro dan kontra begitu keras atas niatnya menginjakkan kaki di bumi Allah bernama Indonesia. Betulkah Lady Gaga adalah agen Illuminati yang sengaja disisipkan Yahudi untuk merusak akidah umat Islam?
Lahir pada 28 Maret 1986 dengan nama Stefani Joanne Angelina Germanotta, Gaga kecil memang memliki rekam jejak paganisme yang cukup kuat, tidak heran Gaga cukup mudah menerjemahkan pesan Illuminati dalam tiap konsernya. Dari awal kariernya (tahun 2005) hingga album ketiga, berbagai penerjemahan konsep Teologi Illuminati membanjiri video klip maupun aksi panggungnya katakanlah seperti Bad Romance, Alejandro, Judas, maupun Born This Way. Dalam video klip Alejandro, misalnya, secara terang-terangan Gaga mengkampanyekan ajaran antikristus dengan menaruh salib terbalik di (maaf) kemaluannya. Gaga pun tidak segan-segan mesti mengeluarkan waktu yang lama dalam video klipnya demi menampilkan aksi mengarak Hati Kudus Yesus pada awal-awal klip.
Gaga sendiri memang pernah menempuh pendidikan di Sekolah Convent Of The Sacred Heart. Sekolah swasta milik katolik ini menampung sejumlah siswa khusus perempuan dalam jenjang TK hingga SMA. Namun sejarah Sacred Heart of Jesus sendiri jauh dari landasan iman Kristiani. Ordo Sacred Heart of Jesus (Ordo Hati Kudus Yesus) justru diprakarsai oleh Alexander Pope (1688-1744) yang banyak merujuk pada ajaran penyembahan setan dan kental dengan semangat mistisisme Kristen. Referensi tentang Hati (jantung) yang berdarah juga menyebar dalam tulisan-tulisan tokoh seperti Saint Bernard dari Clairvaux (1090-1153). St Bernard dari Clairvux adalah orang yang pertama kali meletakkan fondasi dasar bagi aturan-aturan dalam ordo Knights Templar. Seperti mengucapkan kaul (janji setia kepada Tuhan) maupun berikrar untuk tetap setia sebagai Ksatria Perang Salib. Karena itu, tidak heran seorang Ksatria Templar betul-betul akan menyerupai biarawan Cistercian dengan mengenakan jubah putih dan menambahkan sebuah salib merah besar pada jubah mereka. Namun semua itu hanyalah dalih untuk menutupi penyamaran mereka sebagai agen yang bekerja demi kepentingan paganisme.
René Guénon pencetus ajaran tradisi Primordial, dalam tulisannya The Sacred Heart and the Legend of the Holy Grail juga menyinggung teologi Sacred Heart of Jesus (Hati Kudus Yesus). Tokoh Theosofi ini mencoba melacak akar sejarah dari Hati Kudus Yesus secara lebih mendalam. Dengan mengutip tulisan pengkaji Holy Grail bernama Monsieur Charbonneau-Lassy yang berjudulThe Ancient Iconography of the Heart of Jesus, Guénon mencoba menyimpulkan bahwa Hati Kudus Yesus sangat terkait erat dengan Legenda Holy Grail.
Monsieur sendiri berkeyakinan bahwa legenda Holy Grail sangat mungkin terkait dengan sejarah dari Hati Ekaristi Yesus yang hidup ketika zaman Agama Mesir Kuno. Dalam heiroglif Kuno, kata Monsiuer, gambar hati sebenarnya lebih tertuju kepada Vas (bayangkan sebuah Vas bunga tempo dulu berbentuk hati) ketimbang jantung manusia. Vas inilah yang kemudian terejawantah dalam bentuk cawan ketika peristiwa kematian Yesus yang kemudian melahirkan Holy Grail sebagai polemiknya.
Cawan Suci Kita ketahui bersama, opini Holy Grail selama ini banyak dikembangkan oleh Yahudi untuk menggoyang Iman Kristen dan mendukung klaim atas tahta suci Vatikan. Penggambaran Maria Magdalena sebagai pasangan Yesus pun turut dipopulerkan oleh pengikut Anti-Kristus dalam beberapa dekade terakhir pada buku-buku seperti The Jesus Scroll (1972),Holy Blood, Holy Grail (1982), The Gospel According to Jesus Christ (1991), The Da Vinci Code (2003), Templar Revealationserta The Two Marys: The Hidden History of the Mother and Wife of Jesus (2007).
Terlepas dari kebenaran legenda dibaliknya, Holy Grail sudah identik dengan Maria Magdalena, istri Yesus yang selama ini coba disangkal oleh Vatikan. Bagi Vatikan, Maria adalah hanya seorang pelacur yang bertobat dan sama sekali tidak mewakili tahta Yesus pasca wafat. Namun, Dinasti Merovingian mengklaim sebaliknya. Bagi mereka, Maria Magdalena adalah istri sah Yesus dan paling berhak mewarisi Tahta Suci Vatikan. Dinasti Merovongian inilah yang kemudian akhirnya mengklaim bahwa mereka memikili hak legitimasi untuk mewakili garis keturunan Yesus.
Selain cawan suci, simbol lain dari Maria Magdalena adalah salib mawar. Lambang ini juga terekam dalam video klip Lady Gaga yang berjudul Judas. Video ini dibuka dengan adegan iring-iringan kendaraan bermotor yang merupakan representasi Last Supper dimana jumlah pengendara motor sebanyak 12 orang, ditambah Lady Gaga, menjadi 13 orang adalah para aktornya. Lady Gaga sendiri berperan sebagai Maria Magdalena dan mengendarai motor bersama Yesus dengan mahkota berduri di kepalanya.
Namun uniknya, bisa dikata inilah video klip paling kontroversial yang pernah dibuat oleh Lady Gaga. Video Klip ini lebih tepat disebut sebagai pertarungan teologi karena betul-betul memberikan pukulan telak terhadap Iman Kristiani. Jika kita menyaksikan video ini, maka kita akan dapati bahwa Adegan per adegan Judas menyiratkan “pengkhianatan” Maria Magdalena kepada Yesus dengan memberikan ruang Judas (Iskariot) untuk masuk dalam sela hatinya, padahal Judas tidak lain adalah pengkhianat Yesus itu sendiri.
Karenanya, jika kita cermati lebih mendalam, Lady Gaga lebih tepat disebut sebagai sebuah personifikasi perlawanan terhadap dogma Kristen. Ia tidak berdiri di atas kaki Vatikan maupun Merovingian, tetapi ia berdiri diatas kaki sendiri yang tidak lepas dari misi Yahudi. “I’m just a Holy fool, oh baby he’s so cruel, but i’m still in love with Judas, baby,”  katanya memposisikan diri sebagai Tuhan dan sebuah prophecy bahwa Tuhan akan tunduk pada Lucifer. Mengerikan.
Lady Gaga dan Skenario Zionisme Budaya
Kendati penolakan demi penolakan terus hadir merespon konser Lady Gaga, tetap membuat para pendukung Lady Gaga pantang mundur. Pernyataan Haram yang dilontarkan oleh Kyai Kholil Ridwan pun direspon dengan caci maki. Tidak sedikit dari mereka adalah remaja yang tidak lagi menganggap orangtua dan ulama sebagai panutannya. Bahkan mereka berani menantang siapapun penolak konser Lady Gaga dengan stigma dinding penghalang kebebasan berekspresi. "Gue sudah bosan kalau Lady Gaga dicap aneh-aneh. Sebagai fan base Lady Gaga, kita punya argumen freedom of expression," kata fans Lady Gaga, Giat (19) seperti dilansir situs detik.com, Kamis (17/5).
Giat yang berjuang demi mendapatkan tiket Lady Gaga dengan antre satu hari sebelumnya ini pun sangat kecewa bila konser batal digelar. Bagi dia dan semua fans Lady Gaga, setiap orang tentu punya hak untuk berekspresi. Dia pun meminta agar pihak-pihak yang lain menghormati hak fans Lady Gaga untuk berekspresi.
Sungguh fenomena ini sangat menyedihkan. Sebagai negara mayoritas Islam, akidah umat telah jauh terperosok. Lady Gaga dibela, sedangkan ulama dihina. Inilah dampak dari sebuah bangunan Negara yang tidak dipimpin oleh hukum Allah dan membiarkan kerusakan lambat laun menggerogoti sendi akidah masyarakatnya dengan menjadikan hukum buatan manusia sebagai pilarnya.
Jika kita telusuri lebih jauh, kelompok  Zionisme Yahudi memang begitu menyadari jika perjuangan politik tidak akan bisa dilakukan tanpa ditopang oleh upaya lainnya. Tak terkecuali budaya. Inilah yang sempat disoroti Prof Abdul Rahman H. Habanakah dalam bukunya Metode Merusak Akhlak Dari Barat. Beliau menegaskan salah satu sarana ampuh yang dipakai Yahudi untuk memerosotkan akhlak muslim adalah dengan menenggelamkan kaum muslimin ke dalam lingkungan yang buruk. Untuk merealisasikan tujuan itu, mereka menggunakan berbagai unsur seperti harta, wanita, hukum, kekuasaan, kemewahan sampai permainan dan seni pertunjukkan. Lebih jauh beliau menjelaskan,
“Yang paling penting dalam hal ini ialah seni tentang kecantikan, metode dan pesona wanita terhadap kaum laki-laki. Dalam hal ini mereka mempergunakan sarana-sarana seperti: bioskop, sandiwara, drama, menulis berbagai macam cerita, sejarah psikologi, masalah-masalah sosial dan sebagainya. Juga sarana-sarana seperti: majalah, surat kabar, radio, televisi, video cassete, dab bermacam-macam saranan periklanan dan reklame.
“Merekalah yang memegang kekuasaan untuk ikut menentukan dan mengatur acaranya. Kalaupun ada (yang baik, pen.) terlalu sedikit, atau hanya dimintai bantuan apabila ada kerusakan atau ketika menghadapi masa kritis.”
Henry Ford, pebisnis Amerika yang menghabiskan hampir setengah hidupnya untuk menyadarkan Amerika dari bahaya Yahudi menjelaskan dengan baik bagaimana budaya telah ditanamkan kelompok Zionisme guna mewujudkan misinya. Dalam buku monumentalnya, The International Jew, dikatakan bahwa teater/seni pertunjukan adalah bagian tak terpisahkan dari Yahudi untuk menyetir selera publik dan memengaruhi cara berpikir masyarakat. Teater dan seni pertunjukkan tidak hanya diberi sebuah tempat istimewa dalam Protocol of Zion, tapi juga telah dijadikan teman setia di setiap malam dan pekan. Lebih jauh, Henry Ford menjelaskan:
“Begitu kaum Yahudi memegang kendali atas minuman keras Amerika, maka kita menghadapi masalah minuman keras dengan konsekuensi drastis. Begitu kaum Yahudi memegang kendali atas ‘film bioskop’, kita menghadapi masalah dengan film dan konsekuensinya yang sangat kentara.
“Setiap malam, ratusan ribu orang menghabiskan 2-3 jam waktu mereka di Teater; setiap hari secara harfiah jutaan orang membuang 30 menit sampai tiga jam menonton film; dan arti sebenarnya dari hal ini adalah jutaan orang Amerika setiap hari merelakan diri mereka memasuki ide-ide kehidupan, cinta, dan tenaga kerja Yahudi… Teater bukan bersifat Yahudi dalam sisi manajerialnya saja, melainkan juga kesusateraan dan profesionalnya. Sekarang semakin banyak drama yang muncul dengan penulis, produser, bintang, dan para pemain yang semuanya Yahudi.”
Buku Henry Ford sendiri kemudian dikecam oleh kelompok Yahudi. Puluhan juta kopi yang telah tersebar tidak lagi dapat ditemukan di toko-toko buku maupun perpustakaan di Amerika. Dalam catatan pengantar buku tersebut, dikisahkan berbagai upaya mencetak buku ini -yang mencapai ketebalan 1000 halaman- akhirnya hanya berujung sia-sia. Pada tahun 1952, edisi baru dari seriThe International Jew yang dikumpulkan dari artikel-artikel Ford pun kembali dimusnahkan oleh kelompok Yahudi. Sedangkan cetak ulang lainnya yang dilakukan National Vanguard Books, Po. Box 90 Hillsboro WV 24946 USA juga tidak mampu lagi ditemukan. Padahal jika kita telusuri lebih jauh keterlibatan Yahudi dalam industri Film di Amerika sudah menjadi rahasia umum. Jewish Encylopedia Judaica sendiri sebagai Ensiklopedi terbaik mengenai literatur Yahudi mengakui kepenguasaan Hollywood berada di tangan Yahudi.
“Semua perusahaan besar Hollywood, kecuali United Artist, didirikan dan dikendalikan oleh orang-orang Yahudi.”
Mesin lain dalam lapangan budaya lainnya tentu adalah musik. Musik dalam doktrin zionisme tidak semata-mata sebagai bentuk hiburan, tapi juga alat mind control yang akan diterapkan kepada masyarakat. Dalam Protokol of Zion Bab 5 ayat 4 tertulis, “Selain itu, kita juga menggunakan seni untuk mengarahkan masyarakat dan individu – individu dengan teori – teori dan pernyataan yang dimanipulasi secara licik, dengan peraturan – peraturan kehidupan secara umum dan bentuk lainnya yang tidak lazim, yang semuanya tidak di pahami oleh masyarakat goyyim…”
Keshahihan Protokol of Zion sendiri hingga kini masih menyisakan kontroversi, namun terlepas daripada itu, apa yang termaktub dalam protokol tersebut sangat sesuai dengan kondisi saat ini. Adalah Was Penre, tokoh Musik yang “berjasa” membesarkan musik Heavy Metal dan Rock di era 1980 hingga 1990an yang membeberkan rahasia itu. Ia mengatakan telah menjadi rahasia umum di AS bahwa siapapun yang ingin tenar dan terkenal dalam jagad hiburan, maka ia harus tunduk dan mau bekerja sebagai agen dari illuminati, atau setidaknya mau diajak bekerja sama, dengan sadar atau tidak. “Untuk mendaftar sebagai musisi untuk Perusahaan Rekaman besar, Anda harus bersedia untuk bekerja ke arah Agenda mereka, yang akhirnya memperoleh kontrol penuh atas populasi masyarakat dunia,” tegasnya seperti dikutip dalam situsnya Illuminaty News.com.
Penre mengetahui hal tersebut karena memang pernah terlibat sebagai komposer musik di beberapa perusahaan rekaman besar di Amerika. Ia mengaku heran bagaimana lagu-lagu ciptaannya yang mengandung pujian kepada tuhan, kedamaian, dan bentuk cinta kepada keluarga tidak diterima di perusahaan tersebut. Sebaliknya lagu-lagu yang bertemakan seks, pemujaan syaitan, penghinaan kepada semua agama, serata peperangan malah lulus untuk diterbitkan dalam album kumpulan rock. Naudzubillahi Min Dzalik.
Promosi Dajjal dan Tanda-tanda Kedatangannya
Sungguh penulis begitu khawatir, fenomena umat muslim masuk ke liang biawak Yahudi sudah terang benderang terjadi. Umat Muslim saat ini seperti sudah meninggalkan petuah agamanya dan menganggap remeh urusan akidah. Tidak sedikit umat muslim menganggap enteng perkara tauhid dengan menyembunyikan kebanggaannya sebagai muslim dalam hal syariat Islam demi urusan kekuasaan, jabatan, tahta, maupun nafsu semata.
Sejatinya beberapa klip Video Gaga juga tidak lepas dari promosi untuk menyambut kemuncullan puncak fitnah ini. Hal ini dapat terlihat bahwa dimanapun Konser Lady Gaga berlangsung, mereka selalu didampingi beberapa penari latar seperti robot yang siap mengikuti apapun perintah Tuannya (Al Masih Ad-Dajjal). Satu persatu penari latar itupun berdiri berjejer melindungi Lady Gaga dalam tiap aksinya. Mereka berpakaian sama, berpenampilan sama, bahkan hingga membentuk potongan rambut yang sama.
Sungguh cobaan umat Islam saat ini begitu berat. Bahwa kita sekarang memang dituntut untuk memperkuat tauhid untuk mempersiapkan puncak fitnah yang akan terjadi. Baru-baru ini, seperti kita ketahui bersama, sebuah kabar yang sangat penting untuk Umat Islam datang dari Israel. Fenomena alam menunjukkan telah terjadi perubahan kuantitas air dari Danau Tiberias yang merupakan sumber utama air bersih bagi bangsa Yahudi dan pemerintah Zionis Israel.
http://static.arrahmah.net/images/stories/2012/05/grafik-tiberias.jpg
Grafik Tiberias

 Grafik Tiberias
Ustadz Ihsan Tanjung dalam artikelnya Keluarnya Ad-Dajjal Dan Mengeringnya Danau Tiberiasmenyoroti dengan serius kenyataan menipisnya sumber mata air di Israel tersebut. Beliau mengingatkan bahwa mungkin saja untuk sebagian orang, informasi ini dianggap tidak penting bahkan tidak menjadi urusannya. Tapi bagi setiap muslim-mukmin yang peduli dengan tanda-tanda Akhir Zaman informasi ini sangat berharga dan sangat serius. Mengapa? Karena dalam sebuah hadits panjang yang diriwayatkan oleh Imam Muslim terdapat kata “Danau Tiberias”. Dan hadits tersebut berkaitan erat dengan bakal keluarnya fitnah paling dahsyat sepanjang zaman, yaitu fitnah al-Masih Ad-Dajjal!
Sebuah Hadits yang sangat panjang mengisahkan bagaimana seorang pelaut Arab Nasrani bernama Tamim Ad-Dari bersama 30 orang awak kapalnya terdampar di sebuah pulau. Akan tetapi sebuah pemandangan mengejutkan menghampiri mereka tatkala mereka berjumpa dengan seorang lelaki yang menurutnya digambarkan sebagai ”orang terbesar yang pernah kami lihat, paling kuat dan tangannya terbelenggu di leher, antara lutut dan mata kakinya terbelenggu besi”. Lalu terjadi dialog antara Tamim Ad-Dari dengan lelaki misterius yang ternyata adalah Al-Masih Ad-Dajjal. Simaklah dialog berikut ini:
Ia berkata: Beritahukan padaku tentang kurma Baisan. Kami bertanya: Tentang apanya yang kau tanyakan? Ia berkata: Aku bertanya pada kalian tentang kurmanya, apakah sudah berbuah? Kami menjawab: Ya. Ia berkata: Ingat, ia hampir tidak membuahkan lagi. Ia berkata: Beritahukan padaku tentang danau Thabari (Tiberias). Kami bertanya: Tentang apanya yang kau tanyakan? Ia menjawab: Apakah ada airnya? Mereka menjawab: Airnya banyak. Ia berkata: Ingat, airnya hampir akan habis. Ia berkata: Beritahukan padaku tentang mata air Zughar. Mereka bertanya: Tentang apanya yang kau tanyakan? Ia berkata: Apakah disana ada airnya dan apakah penduduknya bercocok tanam dengan air itu? Kami menjawab: Ya, airnya banyak dan penduduknya bercocok tanam dengan air itu. Ia berkata: Beritahukan padaku tentang Nabi orang-orang buta huruf, bagaimana keadaannya? Mereka menjawab: Ia telah muncul dari Makkah dan tinggal di Yatsrib. Ia bertanya: Apakah orang-orang arab memeranginya? Kami menjawab: Ya. Ia bertanya: Apa yang mereka lakukan terhadapnya? Lalu kami memberitahunya bahwa beliau menang atas bangsa arab di sebelahnya dan mereka menaatinya. Ia bertanya pada mereka: Itu sudah terjadi? Kami menjawab: Ya. Ia berkata: Ingat, sesungguhnya itu baik bagi mereka untuk menaatinya. Aku akan beritahukan pada kalian siapa aku. Aku adalah Al Masih (Ad-Dajjal) dan aku sudah hampir diizinkan untuk keluar lalu aku akan keluar.” (HR MUSLIM - 5235)
Melihat semua fenomena yang tengah terjadi, maka pertanyaannya adalah: akankah kedatangan Lady Gaga juga bagian dari aksi "teatrikal" untuk mempersiapkan ini semua? Cepat atau lambat semua akan terjawab. Inilah akhir zaman. Allahua’lam.

Rabu, 16 Mei 2012

5 Fakta Mengagumkan Tentang ADZAN.

Adzan adalah media luar biasa
untuk mengumandangkan tauhid
terhadap yang Maha Kuasa dan
risalah (kenabian) Nabi
Muhammad saw. Adzan juga
merupakan panggilan shalat
kepada umat Islam, yang terus
bergema di seluruh dunia lima
kali setiap hari.

Betapa mengagumkan suara
adzan itu, dan bagi umat Islam di
seluruh dunia, adzan merupakan
sebuah fakta yang telah mapan.
Indonesia misalnya, sebagai
sebuah negara terdiri dari ribuan
pulau dan dengan penduduk
muslim terbesar di dunia.

1 . Kalimat Penyeru Yang
Mengandung "Kekuatan
Supranatural"
Ketika azan berkumandang,
kaum yang bukan sekedar
muslim, tetapi juga beriman,
bergegas meninggalkan seluruh
aktivitas duniawi dan bersegera
menuju masjid untuk menunaikan
salat berjamaah. Simpul-simpul
kesadaran psiko-religius dalam
otak mereka mendadak bergetar
hebat, terhubung secara simultan,
dan dengan totalitas kesadaran
seorang hamba (abdi) mereka
bersimpuh, luruh dalam
kesyahduan ibadah shalat
berjamaah.

2. Asal Mula Yang Menakjubkan:
Pada jaman dulu, Rasulullah Saw.
kebingungan untuk
menyampaikan saat waktu shalat
tiba kepada seluruh umatnya.
Maka dicarilah berbagai cara. Ada
yang mengusulkan untuk
mengibarkan bendera pas waktu
shalat itu tiba, ada yang usul
untuk menyalakan api di atas
bukit, meniup terompet, dan
bahkan membunyikan lonceng.
Tetapi semuanya dianggap kurang
pas dan kurang cocok.

Adalah Abdullah bin Zaid yang
bermimpi bertemu dengan
seseorang yang memberitahunya
untuk mengumandangkan adzan
dengan menyerukan lafaz-lafaz
adzan yang sudah kita ketahui
sekarang. Mimpi itu disampaikan
Abdullah bin Zaid kepada
Rasulullah Saw. Umar bin
Khathab yang sedang berada di
rumah mendengar suara itu. Ia
langsung keluar sambil menarik
jubahnya dan berkata: ”Demi
Tuhan Yang mengutusmu dengan
Hak, ya Rasulullah, aku benar-
benar melihat seperti yang ia lihat
(di dalam mimpi). Lalu Rasulullah
bersabda: ”Segala puji bagimu.”
yang kemudian Rasulullah
menyetujuinya untuk
menggunakan lafaz-lafaz adzan
itu untuk menyerukan panggilan
shalat.

3. Adzan Senantiasa Ada Saat
Peristiwa2 Penting:
Adzan Digunakan islam untuk
memanggil Umat untuk
Melaksanakan shalat. Selain itu
adzan juga dikumandangkan
disaat-saat Penting. Ketika
lahirnya seorang Bayi, ketika
Peristiwa besar .

Peristiwa besar yang dimaksud
adalah
- Fathu Makah : Pembebasan
Mekkah merupakan peristiwa
yang terjadi pada tahun 630
tepatnya pada tanggal 10
Ramadan 8 H, dimana
Muhammad beserta 10.000
pasukan bergerak dari Madinah
menuju Mekkah, dan kemudian
menguasai Mekkah secara
keseluruhan, sekaligus
menghancurkan berhala yang
ditempatkan di dalam dan sekitar
Ka'bah. Lalu Bilal
Mengumandangkan Adzan Diatas
Ka'bah


- Perebutan kekuasaan
Konstatinopel : Konstantinopel
jatuh ke tangan pasukan
Ottoman, mengakhiri Kekaisaran
Romawi Timur. lalu beberapa
perajurit ottoman masuk kedalam
Ramapsan terbesar Mereka
Sofia..lalu mengumandangkan
adzan disana sebagai tanda
kemenagan meraka.

4. Adzan Sudah Miliyaran kali
Dikumandangkan:
Sejak pertama dikumandangkan
sampai saat ini mungkin sudah
sekitar 1500 tahunan lebih adzan
dikumandangkan. Anggaplah
setahun 356 hari . berarti 1500
tahun X 356 hari= 534000 dan
kalikan kembali dengan jumlah
umat islam yang terus bertambah
tiap tahunnya. Kita anggap umat
islam saat ini sekitar 2 miliyar
orang dengan persentase 2 milyar
umat dengan 2 juta muadzin saja.
Hasilnya =

534.000 x 2.000.000 =
1.068.000.000.000 dikalikan 5 =
5.340.000.000.000

5. Adzan Ternyata Tidak Pernah
Berhenti Berkumandang
Proses itu terus berlangsung dan
bergerak ke arah barat
kepulauan Indonesia. Perbedaan
waktu antara timur dan barat
pulau-pulau di Indonesia adalah
satu jam. Oleh karena itu, satu
jam setelah adzan selesai di
Sulawesi, maka adzan segera
bergema di Jakarta, disusul pula
sumatra. Dan adzan belum
berakhir di Indonesia, maka ia
sudah dimulai di Malaysia. Burma
adalah di baris berikutnya, dan
dalam waktu beberapa jam dari
Jakarta, maka adzan mencapai
Dacca, ibukota Bangladesh. Dan
begitu adzan berakhir di
Bangladesh, maka ia ia telah
dikumandangkan di barat India,
dari Kalkuta ke Srinagar.
Kemudian terus menuju Bombay
dan seluruh kawasan India.

Srinagar dan Sialkot (sebuah kota
di Pakistan utara) memiliki waktu
adzan yang sama. Perbedaan
waktu antara Sialkot, Kota,
Karachi dan Gowadar (kota di
Baluchistan, sebuah provinsi di
Pakistan) adalah empat puluh
menit, dan dalam waktu ini,
(Dawn) adzan Fajar telah
terdengar di Pakistan. Sebelum
berakhir di sana, ia telah dimulai
di Afghanistan dan Muscat.
Perbedaan waktu antara Muscat
dan Baghdad adalah satu jam.
Adzan kembali terdengar selama
satu jam di wilayah Hijaz al-
Muqaddas (Makkah dan
Madinah), Yaman, Uni Emirat
Arab, Kuwait dan Irak.

Perbedaan waktu antara Bagdad
dan Iskandariyah di Mesir adalah
satu jam. Adzan terus bergema di
Siria, Mesir, Somalia dan Sudan
selama jam tersebut. Iskandariyah
dan Istanbul terletak di bujur
geografis yang sama. Perbedaan
waktu antara timur dan barat
Turki adalah satu setengah jam,
dan pada saat ini seruan shalat
dikumandangkan.

Iskandariyah dan Tripoli (ibukota
Libya) terletak di lokasi waktu
yang sama. Proses panggilan
Adzan sehingga terus
berlangsung melalui seluruh
kawasan Afrika. Oleh karena itu,
kumandang keesaan Allah dan
kenabian Muhammad saw yang
dimulai dari bagian timur pulau
Indonesia itu tiba di pantai timur
Samudera Atlantik setelah
sembilan setengah jam.

Sebelum Adzan mencapai pantai
Atlantik, kumandang adzan
Zhuhur telah dimulai di kawasan
timur Indonesia, dan sebelum
mencapai Dacca, adzan Ashar
telah dimulai. Dan begitu adzan
mencapai Jakarta setelah kira-kira
satu setengah jam kemudian,
maka waktu Maghrib menyusul.
Dan tidak lama setelah waktu
Maghrib mencapai Sumatera,
maka waktu adzan Isya telah
dimulai di Sulawesi! Bila Muadzin
di Indonesia mengumandangkan
adzan Fajar, maka muadzin di
Afrika mengumandangkan adzan
untuk Isya.

KONSEP WAKTU DALAM ISLAM

Waktu mempunyai kedudukan penting dalam berjalannya aktivitas di alam semesta ini. Islam memiliki konsep yang jelas tentang waktu.

Konsep pertama bermakna ajal. Sesuai terminologi, ajal berarti penetapan batas waktu. Dalam al-Qur’an, kata ajal mempunyai kecenderungan pada penetapan akan batas sesuatu (Yunus [10]:49:

“Tiap-tiap umat mempunyai ajal. Apabila telah datang ajal mereka, maka mereka tidak dapat mengundurkannya barang sesaatpun dan tidak (pula) mendahulukan(nya”.

Konsep kedua bermakna dahr. Kata ini dalam al-Qur’an banyak berada pada penjelasan mengenai bentangan waktu yang dilalui dunia dalam kehidupan. Dimulai dari penciptaan alam semesta hingga datangnya hari kiamat. Ini dijelaskan dalam surah Al-Jatsiyah [45]: 24

“Dan mereka berkata: “Kehidupan ini tidak lain hanyalah kehidupan di dunia saja, kita mati dan kita hidup dan tidak ada yang akan membinasakan kita selain masa”, dan mereka sekali-kali tidak mempunyai pengetahuan tentang itu, mereka tidak lain hanyalah menduga-duga saja.”

Konsep ketiga adalah waqt. Makna ini mempunyai arti batas akhir kesempatan atau peluang untuk menyelesaikan suatu peristiwa. Hal ini mengacu pada firman Allah dalam surah An-Nisa [4]: 103.

“Maka apabila kamu telah menyelesaikan shalat(mu), ingatlah Allah di waktu berdiri, di waktu duduk dan di waktu berbaring. Kemudian apabila kamu telah merasa aman, maka dirikanlah shalat itu (sebagaimana biasa). Sesungguhnya shalat itu adalah fardhu yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman.”

Konsep keempat adalah ‘ashr. Ia memiliki arti sebagai masa secara mutlak. Berdasarkan maknanya yang berarti ‘perasan’, maka ‘ashr merupakan suatu bagian yang penting dalam kehidupan manusia. Makna perasan, yang berarti hasil dari sesuatu yang diperas, mengasumsikan fungsi waktu yang menghasilkan demi memenuhi kebutuhannya (Al -‘Ashr [103]: 1-4).

Terakhir, Islam memiliki konsep waktu yang bersifat relatif. Kisah para pemuda Ashabul Kahfi membuktikan tentang relativitas waktu. Para pemuda tersebut tertidur selama lebih dari tiga abad (309 tahun) dalam sebuah goa. Ketika terbangun, mereka mengira hanya tidur sehari saja sebagaimana diceritakan dalam Surat Al Kahfi ayat 9-26.

Kini, kisah tentang Ashabul Kahfi dapat dibuktikan melalui fisika modern dengan Teori Relativitas Einstein yang dicetuskan pada awal abad ke-20. Menurut teori ini, jika suatu benda bergerak dengan kecepatan tertentu (mendekati kecepatan cahaya), maka ia akan mengalami dilatasi waktu dan kontraksi panjang.

Dilatasi waktu berarti pemekaran waktu. Aplikasi perhitungan rumus Teori Relativitas menyebutkan bahwa waktu yang berjalan di bumi lebih lambat dari waktu yang berjalan di ruang angkasa. Artinya, seseorang yang pergi ke ruang angkasa dengan pesawat yang sangat cepat, dan kemudian kembali lagi ke bumi 10 tahun, ia hanya pergi selama satu tahun saja (karena adanya time dilation)! Jika ia punya saudara kembar yang menunggu di bumi, saudaranya itu sudah 9 tahun lebih tua darinya. Ini adalah salah satu akibat dari dilatasi waktu.

Rentang waktu 14 abad antara diturunkannya al-Qur’an dengan dijabarkannya Teori Relativitas merupakan bukti yang cukup bahwa al-Qur’an benar-benar firman Allah Subhanahu wa Ta’ala dan tidak ada keraguan untuk mengimaninya.

Mencari Kesempurnaan

Seorang santri pernah bertanya pada gurunya:

Santri: "Bagaimana caranya agar kita mendapatkan sesuatu yang paling sempurna dalam hidup?"
Guru: "Berjalanlah lurus di taman bunga, lalu petiklah bunga yang paling indah menurutmu dan jangan pernah kembali ke belakang."

Setelah berjalan dan sampai di ujung taman, si Santri kembali dengan tangan hampa.

Lalu guru bertanya: "Menga...pa kamu tidak mendapatkan bunga satu pun?"
Santri: Sebenarnya tadi aku sudah menemukannya tapi aku tidak memetiknya karena aku pikir mungkin yang di depan pasti ada yang lebih indah, namun ketika aku sudah sampai di ujung, aku baru sadar bahwa yang aku lihat tadi adalah yang terindah, dan aku pun tak bisa kembali ke belakang lagi!"

Dengan tersenyum guru berkata: "Ya, itulah hidup, semakin kita mencari kesempurnaan, semakin pula kita tak akan pernah mendapatkannya, karena sejatinya kesempurnaan yang hakiki tidak pernah ada, yang ada hanyalah keikhlasan hati kita untuk menerima kekurangan."

Pesan moralnya adalah:
Marilah kita sadari bahwa apa yang kita dapatkan hari ini adalah yang terbaik menurut Allah dan jangan pernah ragu, karena kesadaran itu akan menjadikan kita nikmat menjalani hidup ini. :)

※Kisah Wanita Sholehah Yang Buruk Rupa, Meluluhkan Hati Sang Ulil Amri (Penguasa) Hingga Jatuh Hati Padanya※

Seorang gubernur pada zaman Khalifah Al-Mahdi, pada suatu hari mengumpulkan sejumlah tetangganya dan menaburkan uang dinar dihadapan mereka. Semuanya saling berebutan memunguti uang itu dengan suka cita. Kecuali seorang wanita kumal, berkulit hitam dan berwajah jelek. Ia terlihat diam saja tidak bergerak, sambil memandangi para tetangganya yang sebenarnya lebih kaya dari dirinya, tetapi berbuat seolah-olah mereka orang-orang yang kekurangan harta.

Dengan keheranan sang Gubernur bertanya, “Mengapa engkau tidak ikut memunguti uang dinar itu seperti tetangga engkau?”

Janda bermuka buruk itu menjawab, “Sebab yang mereka cari uang dinar sebagai bekal dunia. Sedangkan yang saya butuhkan bukan dinar melainkan bekal akhirat.”

“Maksud engkau?” tanya sang Gubernur mulai tertarik akan kepribadian perempuan itu.”

Maksud saya, uang dunia sudah cukup. Yang masih saya perlukan adalah bekal akhirat, yaitu shalat, puasa dan zikir. Sebab perjalanan di dunia amat pendek dibanding dengan pengembaraan di akhirat yang panjang dan kekal.”

Dengan jawaban seperti itu, sang Gubernur merasa telah disindir tajam. Ia insaf, dirinya selama ini hanya sibuk mengumpulkan harta benda dan melalaikan kewajiban agamanya. Padahal kekayaannya melimpah ruah, tak kan habis dimakan keluarganya sampai tujuh keturunan. Sedangkan umurnya sudah di atas setengah abad, dan Malaikat Izrail sudah mengintainya.

Akhirnya sang Gubernur jatuh cinta kepada perempuan lusuh yang berparas hanya lebih bagus sedikit dari yang paling buruk itu. Kabar itu tersebar ke segenap pelosok negeri. Orang-orang besar tak habis pikir, bagaimana seorang gubernur bisa menaruh hati kepada perempuan jelata bertampang jelek itu.

Maka pada suatu kesempatan, diundanglah mereka oleh Gubernur dalam sebuah pesta mewah. Juga para tetangga, termasuk wanita yang membuat heboh tadi. Kepada mereka diberikan gelas crystal yang bertahtakan permata, berisi cairan anggur segar. Gubernur lantas memerintah agar mereka membanting gelas masing-masing. Semuanya bingung dan tidak ada yang mau menuruti perintah itu. Namun, tiba-tiba terdengar bunyi berdenting, ternyata ada orang yang dianggap gila yang melaksanakan perintah itu. Itulah si perempuan berwajah buruk. Di kakinya pecahan gelas berhamburan sampai semua orang tampak terkejut dan keheranan. Gubernur lalu bertanya, “Mengapa kau banting gelas itu?”

Tanpa takut wanita itu menjawab, “Ada beberapa sebab. Pertama, dengan memecahkan gelas ini berarti berkurang kekayaan Tuan. Tetapi, menurut saya hal itu lebih baik daripada wibawa Tuan berkurang lantaran perintah Tuan tidak dipatuhi.”

Gubernur terkesima. Para tamunya juga kagum akan jawaban yang masuk akal itu.

Sebab lainnya?” tanya Gubernur. Wanita itu menjawab, “Kedua, saya hanya menaati perintah Allah. Sebab di dalam Alquran, Allah memerintahkan agar kita mematuhi Allah, Utusan-Nya, dan para penguasa. Sedangkan Tuan adalah penguasa, atau ulil amri, maka dengan segala resikonya saya laksanakan perintah Tuan.”

Gubernur kian takjub. Demikian pula para tamu undangannya.

“Masih ada sebab lain?”

Perempuan itu mengangguk dan berkata, “Ketiga, dengan saya memecahkan gelas itu, orang- orang akan menganggap saya gila. Namun, hal itu lebih baik buat saya. Biarlah saya dicap gila daripada tidak melakukan perintah Gubernurnya, yang berarti saya sudah berbuat durhaka. Tuduhan saya gila, akan saya terima dengan lapang dada daripada saya dituduh durhaka kepada penguasa saya. Itu lebih berat buat saya.”Maka ketika kemudian Gubernur yang kematian istrinya itu melamar lalu menikahi perempuan bertampang jelek dan hitam legam itu, semua yang mendengar bahkan berbalik sangat gembira karena Gubernur memperoleh jodoh seorang wanita yang tidak saja taat kepada suami, tetapi juga taat kepada gubernurnya, kepada Nabinya, dan kepada Tuhannya.

| DARI 1000 ORANG, 999 MASUK NERAKA |

Dari Abu Hurairah ra : dari Nabi saw sabdanya, “Jarak antara dua kali tiupan sangkakala itu lamanya ada empat puluh”
Para sahabat bertanya, “Hai Abu Hurairah, apakah empat puluh hari?” Ia menjawab, “Saya tidak tahu”
Mereka bertanya pula, “Apakah empat puluh bulan?” Ia menjawab, “Saya tidak tahu”
Sekali lagi mereka bertanya, “Apakah empat puluh tahun?” Ia menjawab pula, “Saya tidak tahu”

Abu Hurairah ra lalu melanjutkan sabda Rosulullah saw : “Kemudian ALLAH menurunkan air hujan dari langit, lalu orang-orang yg telah mati itu tumbuh kembali sebagaimana tumbuhnya sayur-mayur. Tidak ada suatu anggotapun yg masih tertinggal pada manusia itu, semuanya telah hancur luluh, melainkan sepotong tulang saja yakni tulang ekornya dan dari tulang inilah tumbuh kembalinya seluruh tubuh manusia itu pada hari kiamat”

Sama berdiri memandang sambil menanti-nantikan. Setelah itu kepada mereka dikatakan, “Hai seluruh manusia, marilah semua pergi menemui Tuhanmu”. Kepada Malaikat yg menggiring mereka itu dikatakan, “Suruhlah mereka berhenti, sebab mereka itu akan ditanyai dahulu”

Sehabis itu lalu dikatakanlah, “Keluarkanlah untuk dikirim ke neraka”. Ditanya, “Dari berapa?”. Dijawab, “Dari setiap seribu ada sebanyak sembilanratus sembilan puluh sembilan orang”

Rosulullah saw melanjutkan sabdanya, “Itulah hari yg dapat membikin anak-anak menjadi tua beruban dan terjadilah bencana yg amat dahsyat”. (Aqidah Islam, 2001)

Senin, 14 Mei 2012


Iwan Setyawan: Penulis “9 Summers 10 Autumns” yang Mantan Director Internal Client Management di Nielsen Consumer Research, New York
http://indonesiaproud.files.wordpress.com/2011/05/iwan-setyawan-di-indonesiaproud-wordpress-com.jpg?w=300&h=199Kesuksesan kerja dan karier cemerlang di New York, Amerika Serikat tidak membuat Iwan Setyawan enggan kembali ke kampung halamannya di Kota Apel Malang, Jawa Timur. Ia memutuskan berhenti dan pulang ke Indonesia.
“Waktu  saya memutuskan berhenti dan kembali ke Indonesia  banyak yang Tanya, are you  crazy? “  ujar Iwan saat tampil di Kick Andy. Dengan tenang, pria kelahiran di Batu-Malang pada 2 Desember 1974 ini, menceritakan bahwa tujuannya bekerja sampai  ke New York adalah untuk mencari uang agar bisa memiliki kamar tidur  sendiri.  Ini adalah obsesi terbesarnya.
Maklum, Iwan adalah keluarga sederhana. Ayahnya yang hanya sopir angkot yang tak punya cukup dana untuk bisa membuatkan kamar yang layak untuk anak-anaknya. Iwan tinggal di rumah berukuran enam kali tujuh meter, dimana ia harus berbagi tempat dengan orang tua dan 4 saudari perempuannya.
Dengan susah payah dalam masalah pembiayaan,  Iwan bisa lulus sekolah bahkan kuliah di Institut Pertanian Bogor (IPB). Dalam kurun waktu 4 tahun, kuliahnya di Fakultas MIPA, Jurusan Statistika selesai dan menjadi lulusan terbaik di tahun 1997. Ia bekerja selama tiga tahun di Jakarta sebagai data analis di Nielsen dan Danareksa Research Institute. Ia selanjutnya merambah karier di New York City.
Berkat upaya dan keinginan kuat untuk keluar dari kemiskinan keluarganya, ia berhasil mendapatkan pekerjaan di Amerika sebagai Senior Manager Operations. Selama 10 tahun  meniti karier di negeri Paman Sam, ia akhirnya bisa  menduduki jabatan bergengsi, yaitu sebagai Director Internal Client Management Data Analysis and Consulting Nielsen Consumer Research New York, Amerika Serikat. Pencinta yoga, sastra. dan seni teater ini meninggalkan NYC Juni 2010 dengan posisi terakhir tersebut.
Meski dalam perjalanan karier yang demikian bagus, tapi  Iwan memilih jalannya sendiri. Iwan tinggalkan kota “Big Apple” New York, dengan segala kemeriahannya dan memilih kembali ke kota Apel  Malang, Jawa Timur.  “Di sini, saya  ingin berterima kasih pada semua orang yang mendukung saya. Dan saya ingin melakukan sesuatu yang  touch people,”  tegasnya.
9 Summers 10 Autumns
http://indonesiaproud.files.wordpress.com/2011/05/novel-9-summers-10-autumns-di-indonesiaproud-wordpress-com.jpg?w=189&h=240“Di kaki Gunung Panderman, di rumah berukuran 6 x 7 meter, seorang anak laki-laki bermimpi. Kelak, ia akan membangun kamar di rumah mungilnya. Hidup bertujuh dengan segala sesuatu yang terbatas, membuat ia bahkan tak memiliki kamar sendiri.”
Cerita tentang kesuksesan selalu menggugah inspirasi. Setelah semua rintangan dapat dilalui, dan hidup yang dulu terasa pahit dan kadang menyakitkan berubah menjadi kebahagiaan, di saat itulah perjalanan hidup seseorang menarik untuk dipelajari. Maka, lewat buku yang dikemas dengan gaya tutur novel ini Iwan Setyawan ingin berbagi inspirasi kepada pembaca.
9 Summers 10 Autumns adalah novel pertama yang terinspirasi dari perjalanan hidupnya sebagai anak seorang sopir di Kota Batu ke New York City. Buku pertamanya Melankoli Kota Batu berupa kumpulan fotografi dan narasi puitis, didekasikan untuk Kota Batu. Iwan saat ini tinggal di Batu, Jawa Timur.
Novel ini ditulis berdasarkan kisah nyata perjalanan hidup Iwan yang berasal dari keluarga pas-pasan. Ayahnya seorang sopir angkot yang hanya mengecap pendidikan sampai kelas 2 SMP. Sedangkan ibunya yang tidak tamat SD, digambarkan Iwan sebagai cermin kesederhanaan yang sempurna. Iwan memiliki 4 saudara perempuan yang disebutnya 4 pilar kokoh.
Iwan mengisahkan, di rumahnya yang mungil dan hampir tak berhalaman, ia dan 4 saudara perempuannya (2 kakak dan 2 adik), serta ibu dan bapaknya, berbagi dua kamar tidur, satu ruang tamu kecil, satu dapur, dan satu kamar mandi. Ia menulis, “Sebagai anak laki satu-satunya, aku selalu berpindah-pindah tempat tidur. Dari kamar ibu bapakku, kamar kakak perempuanku, ruang tamu, dapur, sampai tidur dengan kakek nenek di rumah bambu mereka yang berlantai tanah, di sebelah rumah kami.”
Kondisi itu berlangsung hingga ia menginjak masa remaja. Ia pun bermimpi ingin punya kamar sendiri suatu saat nanti. “Aku selalu menginginkan sebuah kamar, bisa menutup pintunya dan mengarungi malam sendiri. Namun meminta kamar sendiri pada saat itu bukan hanya permintaan yang sangat bodoh, tapi juga pertanyaan yang tak berhati,” katanya. Lantaran sering batuk-batuk pada malam hari, bapaknya membuatkan ranjang dari bambu. Ranjang ini ditempatkan di sudut ruang tamu, di dekat pintu dapur, di depan kamar orangtuanya. “Ranjang bambu berukuran kira-kira 0,5 x 1,5 meter itu adalah ranjang pertamaku,” tulisnya.
Hidup dalam kondisi yang serba kekurangan, ternyata tidak mematahkan semangat Iwan – juga kakak dan adiknya – untuk menggapai cita-cita yang tinggi. “Di tengah kesulitan, kami hanya bisa bermain dengan buku pelajaran dan mencari tambahan uang dengan berjualan pada saat bulan puasa, mengecat boneka kayu di wirausaha kecil dekat rumah, atau membantu tetangga berdagang di pasar sayur,” tulis Iwan. Ia berkeyakinan bahwa pendidikan dapat membentangkan jalan keluar dari penderitaan dan mengubah hidup seseorang.
Dalam novel ini, jelas tergambar sosok ibu yang berperan besar dalam membangun karakter dan mengisi pendidikan anak-anaknya. Iwan menggambarkan sosok ibunya cukup detail, sehingga pembaca bisa belajar banyak dari tokoh ini. Ia menceritakan, ibunya membangun ide untuk menabung. Ibunya juga pintar mengatur berapa liter nasi yang harus ditanak tanpa tersisa keesokan harinya, kapan keluarganya harus makan daging, ayam, atau tempe.
Iwan mengungkapkan, ibunya tahu barang apa yang harus digadaikan untuk membeli sepatu baru bagi anaknya dan mengatur pembayaran uang sekolah. “Dia menghadirkan demokrasi berbagi di tengah pergulatan hidup. Ibuku adalah cermin kesederhanaan yang sempurna di mata kami dan kesederhanaan inilah yang menyelamatkan kami,” papar Iwan menggambarkan ibunya.
Kemiskinan rupanya tak menggoyahkan hati sang ibu. Melalui pendidikan, ibunya yakin, anak-anaknya akan memiliki masa depan yang cerah. Karena itu, ia gigih berjuang agar anak-anaknya tetap sekolah. “Ibu ngotot semua anaknya, termasuk yang perempuan, harus sekolah sampai universitas,” tutur Iwan.
Lulus dari SMAN 1 Batu dengan prestasi yang baik, Iwan mendapat undangan khusus untuk kuliah di Institut Pertanian Bogor (IPB). Berita itu disambut gembira oleh keluarganya. Namun di sisi lain, ia gamang terhadap biaya kuliah yang harus mereka tanggung. Tak ingin anak lelakinya kehilangan kesempatan untuk meraih pendidikan tinggi, sang ayah menjual satu-satunya angkot yang selama puluhan tahun telah menghidupi keluarga ini. Setelah tak memiliki angkot lagi, ayah Iwan kemudian menjadi sopir truk.
Iwan diterima di jurusan Statistika, salah satu jurusan favorit di IPB. Mahasiswa yang berhasil masuk jurusan ini semuanya memiliki IPK tinggi di Tingkat Persiapan Bersama. Karena itu tingkat persaingannya pun sangat ketat. Mulanya ia sempat grogi dan merasa tak yakin dapat memenuhi harapan orangtuanya. Ia mengungkapkan kekhawatirannya itu.
“Setelah tingkat dua, persaingan menjadi semakin tajam dan tak sedikit mahasiswa yang harus mengulang atau drop-out. Aku mungkin salah satu siswa terbaik di Batu, tapi di sini aku menjadi sangat “kecil” di tengah siswa berprestasi lainnya: siswa teladan nasional, finalis olimpiade matematika internasional, juara karya ilmiah nasional, dan sederet prestasi panjang lainnya.”
Dalam kegalauan hatinya, ibunya menenangkan Iwan dengan mengatakan, “Coba dulu, belajar yang rajin, jangan takut.” Nasihat sang ibu memberi keyakinan bahwa menjalani proses adalah menjalankannya sekarang, saat ini, dengan kerja keras dan melepaskan ketakutan akan hasil yang didapat. Kegagalan ataupun keberhasilan sebuah proses adalah dimensi lain yang akan melahirkan pelajaran baru untuk proses selanjutnya. Alhasil, Iwan berhasil menjadi lulusan terbaik dari fakultas MIPA jurusan Statistika pada 1997.
Berikutnya, perjalanan Iwan menuju tangga kesuksesan dimulai. Setelah lulus dari IPB, Iwan diterima bekerja di AC Nielsen Jakarta sebagai data analyst selama dua tahun, lalu di Danareksa Research Institute (DRI). Tak lama berkarier di DRI, Iwan mendapat tawaran yang sulit dia tolak, yaitu sebagai data processing executive di Nielsen International Research di New York, AS. Ia tak pernah bermimpi mendatangi New York, terlebih mendapat kesempatan karier di perusahaan multinasional di negara Paman Sam itu. Nmaun, berkat kerja keras dan ketekunan, ia berhasil melampaui mimpinya.
Setelah 8 tahun berkarier di New York, Iwan berhasil menduduki posisi tinggi, sebagai Director Internal Client Management di Nielsen Consumer Research, New York. Karena kerinduannya yang dalam pada tanah kelahirannya, Batu, di tahun ke-10 Iwan memutuskan untuk berhenti dari perusahaan ini dan memilih kembali ke Indonesia. “Aku ingin membangun sebuah kamar kecil, di Tanah Airku,” janjinya.
“Namun tak selamanya gemerlap lampu-lampu New York dapat mengobati kerinduan akan rumah kecil dan Tanah Airnya. Dan pada akhirnya, cinta keluargalah yang menyelamatkan semuanya.”


IWAN dalam setiap ceritanya selalu menyebut peran ibunya. ”Tiap lembar buku yang saya tulis ini ada jiwa ibu saya. Karena ibu selalu mendorong di saat saya susah. Hidup saya diselamatkan ibu saya. Saya bakal nyasar kemana-mana kalau tidak dibimbing ibu saya,” ungkapnya.
Meskipun dia tidak lulus SD, Ibu saya adalah seseorang yang intellectually enlightened. Visi ke depan dia untuk anak-anak dengan berusaha memberikan pendidikan terbaik dan setinggi-tingginya adalah inspirasi segar dari sosok yang tidak mengenyam dunia pendidikan.
Di Hari Kartini 21 April ini IWAN berharap muncul perempuan-perempuan tangguh lainnya yang mampu menciptakan Kartini-Kartini muda sebagai penerus bangsa.

Anak sopir angkot kelahiran Batu Malang ini, tidak akan sampai ke New York Amerika Serikat kalau di dalam keluarganya tidak ada prinsip berbagi. Kini ia pun berbagi sejarah kisah perjalanan kesuksesannya.
IWAN SETYAWAN (37) penulis buku berjudul ”9 Summers 10 Autumns Dari Kota Apel ke The Big Apple” ini mengawali perbincangannya di hall Suara Surabaya (SS) Media, Sabtu (16/04) dengan membuka sejarah kehidupan di keluarganya yang soro (susah–Red).
Dia menunjukkan sejumlah slide berisi foto-foto. Peserta diajak menikmati panorama Kota Batu Malang, kemudian ’dibawa’ ke New York City.
Dia pun mulai bercerita bahwa ayahnya seorang sopir angkot yang 36 tahun hidupnya di jalan. Rumahnya berada di Gang Buntu. “Saya takut bermimpi tinggi. New York bukan mimpi saya. Mimpi saya cuma satu pingin punya kamar sendiri. Karena saya lima bersaudara yang tinggal di rumah kecil berukuran 6 x 7 meter dengan dua kamar. Sehingga saya harus tidur dengan ibu atau kalau tidak dengan kakak saya,” ungkapnya.
Kondisi ini pun berubah setelah dia 10 tahun bekerja New York City dengan posisi terakhir sebagai Director Internal Client Management di Nielsen Consumer Research.
IWAN berhasil membuat ibu, bapak, 2 kakak perempuan dan 2 adik perempuannya tidak soro lagi. Bahkan dari penghasilannya dia sudah membangun rumah buat orangtuanya serta saudara-saudaranya itu.
Untuk menopang kehidupan yang pas-pasan pasca mobil angkot bapaknya dijual ibunya untuk biaya kuliah IWAN, kini IWAN pun bisa tersenyum bahagia karena sudah membangun kos-kosan di Yogyakarta yang hasilnya tiap bulan bisa untuk mencukupi kehidupan orang tuanya.
”Selama saya bekerja di New York, saya bekerja bukan untuk saya, tapi untuk ibu, bapak, dan saudara-saudara saya. Karena merekalah yang sejak dulu berbagi sama saya, dan membuat saya bisa kuliah dan bekerja di New York,” paparnya.
Pria mungil lulusan terbaik MIPA IPB 1997 dari Jurusan Statistika ini pun tidak ingin sejarah keluarganya yang mengantarkan kesuksesan hilang begitu saja. Dia pun mulai menuliskannya sejak Juli hingga Desember 2010 untuk membagikan kisahnya kepada sanak saudaranya.
”Buku ini awalnya saya tulis untuk keluarga dan keponakan-keponakan saya. Tapi alangkah senangnya kalau orang lain juga bisa membacanya. Karena jaman sekarang ini kadang sejarah keluarga yang diketahui kesuksesannya saja, tapi tidak mengenal titik nolnya, perjuangan sampai sukses itu seperti apa…” jelas IWAN.
http://www.suarasurabaya.net/v04/clips/201104/kk91475_clip3.JPG
Dalam hidupnya IWAN memiliki motto: Tembus batas ketakukan. Berlayar dan teruslah berlayar, jangan tunggu keajaiban. Serta Berbagi itu indah, karena dengan berbagi kita akan merasa bahagia.
IWAN penulis buku yang menjadi nara sumber bincang buku di SS Media membuat acara berlangsung seru. Waktu yang dialokasikan 2 jam bahkan tidak terasa hingga berlalu 3 jam. Saat dibuka sesi tanya jawab, hampir separo peserta mengangkat tangannya ingin sharing dengan dia.
Peserta yang sebagian besar dari komunitas Akademi Berbagi itu pun silih bergantian berbicara. INDRA satu diantaranya menilai buku yang ditulis IWAN layak dibawa ke layar lebar layaknya buku Laskar Pelangi.
IWAN pun berharap begitu, dan dia ingin langsung jadi pemainnya, meskipun jawabannya itu dengan nada guyon. Kata IWAN, dia sebenarnya hanya ingin berbagi sejarah, pengalaman dengan menyentuh hati orang lain, supaya hidup orang itu jadi berbeda dan luar biasa.
Selama di SS Media, setelah kegiatan bincang buku, IWAN pun laris diminta mengisi acara di She Radio 99.6 FM serta Radio Suara Surabaya FM 100. Dia juga diajak melihat lebih dekat aktifitas di SS Media, bahkan mampir juga ke Library SS Media
***
Ibu Tidak Lulus SD, Antarkan Anaknya Jadi Direktur di New York
Ibu, sebagai Kartini di mata saya: Sosok yang menyimpan “kekuatan” luar biasa dibalik kelembutannya, dibalik daster batiknya.
http://www.suarasurabaya.net/v04/clips/201104/kk91659_clip2.JPG
Inilah ungkapan IWAN SETYAWAN (37) si anak sopir angkot yang pernah jadi Direktur Internal Client Management di Nielsen Consumer Research di New York, Amerika Serikat, menggambarkan sosok NGATINAH ibundanya tercinta.
IWAN penulis buku berjudul ”9 Summers 10 Autumns Dari Kota Apel ke The Big Apple” sangat mengagumi sosok ibunya yang sederhana, tapi sangat memperhatikan pendidikan anaknya.
Meski hidup pas-pasan dengan penghasilan ABDUL HASIM suaminya sebagai sopir angkot, Ibu NGATINAH ini tidak pernah patah semangat selalu mendorong anaknya untuk sekolah hingga perguruan tinggi.
“Ibu saya mengharuskan anak-anaknya kuliah terutama yang perempuan. Ibu saya nggak rela kalau anaknya perempuan minta uang ke suami mereka terus dimarahi dulu oleh suaminya. Tapi ibu juga tidak mengecualikan saya sebagai anak laki-laki satu-satunya,” kata IWAN pada suarasurabaya.net.
Tinggal di rumah berukuran 6×7 meter dengan 5 anak dan seorang suami, Ibu NGATINAH mengajarkan hidup sederhana. Kata IWAN, ibunya tahu cara membagi sama rata sebutir telur dadar. Dia tahu berapa liter beras yang akan ditanak jadi nasi supaya tidak sampai tersisa. Dia tidak pernah membelikan mainan, tapi kalau anaknya minta buku selalu diusahakan untuk membelikannya.
IWAN melihat sosok ibunya tidak jauh berbeda dengan Ibu Kartini. Sama-sama punya sosok dan keberanian luar biasa. ”Ibu saya tidak lulus SD, tapi bisa menciptakan generasi tangguh, anak berpendidikan, karena terus mendorong anaknya maju dan terus belajar. Dengan memberikan motivasi, makanan terbaik, dan cintanya yang luar biasa,” pungkas IWAN yang kini memilih tinggal di Batu, Malang bersama ibunya tercinta.

About Me